A. Sumber
ajaran.
1.
Siva purana melalui devi parwati : mengajarkan
tentang siva gayatri
“ aum pancavaktra ya vidmahe
Maha deva ya dhimahi
Tanno rudra pracodayat “
Terdiri dari ( 16 suku kata ) siva maha mantra “ om nama sivaya “ siva sahasraname ( 1000 nama siva ).
2.
Garuda purana : dari percakapan para rsi di
hutan.
3.
Skanda purana : maharsi lomasa bercakap cakap
dengan para rsi.
4.
Agni purana : wejangan deva agni tentang siva
ratri kepada para rsi.
5.
Padma purana : maharsi wasistha menyampaikan
wejangan kepada maharaja dilipa tentang sivaratri.
6.
Sivaratri kalpa : sumber kekawin berbahasa jawa
kuno/kawi.
7.
Siva purana : bhilla sang pemburu dapat anugrah
dewa siva berupa moksa sayujya / bersatu dengan brahma / siva. Tertulis juga
tentang “ diantaranya berbagai bratha mengunjungi tempat suci, memberi dana
punia yang mahal seperti batu mulia ( emas, permata ) melakukan berbagai
upacara, berbagai tapa, japa, untuk memuja keagungan. Semua itu tidak ada yang
melebihi brata siva ratri ”.
B. Menurut
keputusan parisadha hindu dharma indonesia pusat dalam keputusan seminar
tentang sivaratri sebagai berikut.
1.
Uttama, dengan melaksanakan 24 jam.
·
Mona brata ( berdiam diri tidak berbicara )
·
Upavasa ( tidak makan dan tidak minum
·
Jagra ( berjagra, tidak tidur, melek )
2.
Madhyama / menengah dengan melaksanakan.
·
Upavasa tidak makan dan tidak minum
·
Jagra / berjagra, melek, tidak tidur
3.
Kanistama / sederhana dengan melaksanakan:
·
Hanya jagra / berjaga, melek, tidak tidur
C. Banten
/ upakaranya
1.
1 buah suci, dan 1 paketpejatian di padmasana di
haturkan kepada dewa siva, deva samodaya.
2.
1 paket pejatian di haturkan kepada dewa surya
sebagai pesaksi
3.
1 paket pejatian di hadapan jro mangku atau
sulinggih berikut sari
4.
1 paket prayascita
5.
1 buah kumbha / baskom dari tanah yang besar
symbol sebuah telaga. Baskom tanah di isi kembang navaratna yaitu : medori,
cempaka putih dan kuning, jepun cendana/sudamala, asoka, mawar,
tunjung/teratai, kenanga, melati, jempiring/kaca piring.
6.
Kwangen yang berisi daun bhilwa, bunga medori,
cempaka, tunjung berwarna warni.
D. Prosesinya
/ tata cara melaksanakan upacara sivaratri
1.
Untuk sadhaka sesuai dengan dharmaning kawikon
2.
Untuk walaka/umat pada umumnya di dahului dengan
asuci laksana ( penyucian diri ) di mulai dengan di merajan:
·
Meprayascita sebagai penyucian fikiran ( sudah
mulai upawasa )
·
Mapajati, mempersembahkan banten di sanggah
surya mohon pesaksian terhadap dewa surya
·
Sembahyang ke hadapan leluhur/pitra mohon
tuntunan
·
Mempersembahkan banten ke hadapan dewa siva di
padma atau piyasan di merajan ( dewa siva & dewa samodhaya )
·
Metirta
·
saat
melakukan sembahyang, brata mona. Upavasa, jagra tetap di laksanakan
3.
Bila walaka siwaratri di pura/tempat berkelompok
·
Meprayascita, dilanjutkan dengan upacara setiap
¼ malam
·
Jam 7 malam sulinggih/jero mangku menghaturkan
upakara tadi di padmasana, surya, dll. Lalu dilanjutkan dengan persembahyangan
: tri sandhya, kramaning sembah, di tambahkan khusus ke hadapan dewa siva, dewa
samodhaya dan berjapa ( om nama siva ya ) meditasi, metirta ( tahap pertama )
·
Jam 12 malam sembahyang ke 2 denga tri sandhya,
ista devata siva & dewa samodhaya, berjapa dengan siva gayatri : om
vamadewaya dhimahi dhiyo yo nah pracodayat, meditasi, metirta.
·
Di lanjutkan dengan berdiskusi/dharmatula,
mekekawin tentang sivaratri.
·
Jam 3 malam sembahyang ke 3 dengan tri sandhya,
puja kepada dewa siva, dewa samodhaya. Berjapa “ saharanamasiva “ ( 1000 nama
dewa siva ) dilanjutkan dengan mengelilingi kumba/baskom tanah yang besar tadi
diletakkan di hadapan padmasana, sambil mengucapkan “om nama siva ya “ dengan
sikap tangan tercakup berisi kuangen 3 kali putaran, lalu setelah 3 kali
putaran menuju kumbha, diletakkan kwangen dalam kumbha lalu berjalan dengan
tertib mencari tempat duduk masing masing yang di lanjutkan dengan meditasi
bersama.
·
Jam 5/jam 6 sembahyang ke 4 dengan tri sandhya,
ista dewata siva, berjapa siva gayatri, dan nama siva ya, sahasranamasiva,
meditasi, methirta, selesai.
·
Memberi anugrah/menerima anugrah berupa 3 kepal
nasi putih dan 1 gelas air minum. Bagi yang mampu bisa di teruskan sampai 36
jam.
4.
Bila di lakukan di kampus/ asrham.
·
Seluruh siswa, guru, mahasiswa, yogi melakukan
puasa sampai siang hari dan malam hari tanpa makan dan minum.
·
Sebuah havan ( agni hotra ) yang besar
dilaksanakan untuk memohon kedamaian kesejahteraan seluruh umat manusia.
·
Sepanjang hari dan malam semua peserta melakukan
japa dengan siva maha mantra om nama siva ya.
·
Sempanjang malam semua berkumpul di pura milik
kampus, sekolah, asram dan
·
melakukan japa, kirtanam dan meditasi.
·
Setiap ¼ malam di lakukan pemujaan kepada dewa
siva melalui kumbha dihadapan padmasana asram / kampus.
·
Diksa kepada yogi/sanyasin, inisiasi kepada
siswa juga dilakukan pada hari ini.
Tidak ada komentar:
Write komentar