Denpasar (SI Online) - Anggota
DPD utusan Bali, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna mengatakan, saat ini
kelompok minoritas lebih kreatif dibandingkan kelompok mayoritas. Dia
mencontoh Israel yang hidup di tengah-tengah bangsa Arab.
"Ke depan Bali bisa jadi seperti Israel,
karena Bali bisa memenuhi unsur seperti itu," kata Wedakarna dalam acara
dialog terkait isu pembentukan desa wisata syariah di Denpasar, Bali,
Kamis (26/11) lalu seperti dikutip Republika.co.id.
Kegiatan yang dihadiri berbagai tokoh
Hindu dan berbagai eksponen umat Hindu di Bali, berlangsung di aula Bank
Indonesia Denpasar. Wedakarna mengklaim, unsur-unsur yang
dimaksudkannya adalah, pertama DNA orang Bali adalah orang Majapahit
yakni orang Jawa yang tidak ingin disyahadatkan oleh Walisongo.
Selain itu, Wedakarna menyebut orang Bali
punya jiwa puputan, yakni berperang sampai titik darah penghabisan.
"Orang Bali sudah biasa puputan, lewat medan apa pun. Ini bukan
retorika, tapi fakta. Sejak sebelum zaman kemerdekaan ada Puputan
Badung, Puputan Margarana, Jagara, Puputan Klungkung," katanya.
Menurut Wedakarna, bila mengacu pada
sejarah, orang Bali adalah orang yang pintar-pintar, karena mereka
keturunan Majapahit yang berasal dari kalangan bangsawan. Hal itu
klaimnya, bisa dilihat dari keturunannya saat ini, yang setiap ujian
nasional selalu masuk sepuluh besar.
Wedakarna menegaskan, dalam darah orang
Bali ada darah perang. Dia mengatakan leluhur orang Bali memiliki
degniti yang hebat. Karena bila melihat dari perjuangan selama 500 tahun
menghadapi Islamisasi, bukan pekerjaan mudah.
Sampai dalam babad Raja Dalem
Waturenggong, kata Wedakarna, disebutkan kalau sang raja telah mengusir
Sunan Wali yang ingin mengislamkan Bali. Saat itu Raja Dalem
Waturenggong menantang utusan Walisongo, bila ingin mengislamkan Bali.
"Hitung dulu bulu kaki saya dan langkahi mayat saya, jika hendak mengislamkan Bali," tantangnya.
Menurut dia, hampir semua masyarakat Bali
berbicara anti syariah. Bahkan dalam sidang BPUPKI pada 1945, utusan
Bali I Gusti Ketut Puja, menolak Piagam Jakarta. "Sekarang ini tampaknya
hanya pengulangan sejarah saja. Bukan hal baru. Tapi Indonesia lagi
sensitif," katanya.
Siapa Arya Wedakarna?
Arya Wedakarna, anak muda asal Bali ini
memang selalu membuat sensasi. Pada 7 Agustus 2014 lalu melalui akun
facebooknya, mantan model dan cover boy majalah ANEKA itu menulis status
yang menyatakan penolakannya terhadap perbankan syariah di Bali.
"Aliansi Hindu Muda Indonesia dan Gerakan
Pemuda Marhaen (GPM) hari ini berdemonstrasi di depan Kantor Bank
Indonesia Denpasar untuk moratorium/stop izin Bank Syariah di pulau
seribu pura. Bersuaralah anak anak muda Hindu. Pertahankan ekonomi
Pancasila ! Lanjutkan !!!", tulis Presiden World Hindu Youth
Organisation (WHYO) itu.
Siapa sebenarnya sosok yang mengaku
bernama lengkap Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta
Wedasteraputra Suyasa III , SE (MTRU), M.Si itu?
Biodata sosok muda itu bisa ditemukan
dalam websitenya, http://vedakarna.com. Di sana dijelaskan bila Arya
Wedakarna adalah lelaki kelahiran Denpasar, 23 Agustus 1980. Ia mengaku
bergelar Raja Majapahit Bali Abhiseka Ratu Sri Wilatikta Tegeh Kori
Kresna Kepakisan I.
Arya juga mengklaim berulang kali dia
mendapatkan penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI). Tercatat ia
pernah menyabet gelar sebagai doktor termuda di Indonesia saat berusia
27 tahun dan rektor termuda di Indonesia dengan usia 28 tahun. Ia
sekarang menjabat sebagai Rektor Universitas Mahendradatta Bali, yang
dikatakannya sebagai universitas tertua di Bali yang didirikan oleh
ayahnya, Shri Wedastera Suyasa, bersama Presiden Sukarno. Di Bali kampus
ini tergolong kampus gurem.
Pendidikan SD-SMAnya ditempuh di Bali.
Tahun 2000 ia menempuh pendidikan di Melbourne Languange Center,
Australia. Pada 2002 ia kembali ke Indonesia dan masuk ke Jurusan
Manajemen Transportasi Udara di Universitas Trisakti. Kemudian ia
menyelesaikan S-2 dan S-3 nya di Universitas Satyagama Jakarta. Ia
mengklaim memiliki keahlian dalam bidang transportasi udara dan
manajemen pemerintahan.
Arya Wedakarna juga pernah terjun ke dunia hiburan. Ia menjadi model dan bintang film serta sinetron.
Sumber: http://www.suara-islam.com/read/index/16259/Tegaskan-Sikap-Anti-Syariah--Arya-Wedakarna---Langkahi-Mayat-Saya-jika-Hendak-Islamkan-Bali
Sumber: http://www.suara-islam.com/read/index/16259/Tegaskan-Sikap-Anti-Syariah--Arya-Wedakarna---Langkahi-Mayat-Saya-jika-Hendak-Islamkan-Bali
Tidak ada komentar:
Write komentar