Dharma Wacana adalah metode penerangan Agama Hindu yang disampaikan pada
setiap kesempatan Umat Hindu yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan. Kegiatan
penerangan semacam ini dimasa lalu disebut Upanisada. Terminologi Upanisada
atau upanisad mengandung arti dan sifatnya yang “Rahasyapadesa” dan merupakan
bagian dari kitab Sruthi. Pada masa lalu ajaran upanisad sering
dihubungkan dengan “Pawisik” yakni ajaran rahasia yang diberikan oleh seorang
guru kerohanian kepada siswa atau muridnya dalam jumlah yang sangat terbatas. Dengan
istilah dharma wacana dimaksudkan sebagai metode penerangan Agama Hindu yang
diberikan secara umum kepada Umat Hindu sesuai dengan sifat, tema, bentuk jenis
kegiatan keagamaan yang di desa (tempat), kala (waktu) dan patra (keadaan).
Kegiatan dharma wecana di Desa Pekraman dilaksanakan untuk memberikan
pemahaman kepada krama desa adat tentang ajaran keagamaan yang lebih mendalam,
hal ini diperlukan agar ajaran agama yang di anut mampu dipahami dengan baik
sehingga implementasi dari ajaran tersebut benar-benar sesuai dengan ajaran itu
sendiri, karena terkadang ajaran yang berkembang dan dianut krama desa adat mengalami
banyak perubuhan dan tafsir-taftir yang berbeda dari masing-masing idividu
krama desa adat. Terlebih pada zaman moderen ini rasa keindividuan terasa lebih
kental dari daripada rasa sosial bermasyarakat, yang mana hubungan yang
terjalin antar sesama krame Desa terkadang kurang terjalin dengan baik, rasa
keindividuan dan egoisitas yang mulai menebal. Selain hubungan antar krama Desa
pekraman yang kadang tidak harmonis, hubungan krama dengan tuhan yang dilaksanakan
dalam bentuk yadnya melalui media upakara juga masih mengalami multi tafsir,
sehingga terkadang melahirkan perdebatan-perdebatan mengenai kebenaran dari
pembuatan upakara sebagai sarana beryadnya. Tentunya hubungan dengan Tuhan menjadi
kurang selaras akibat tafsir dan pandangan yang berbeda dari masing-masing
krame desa pekraman.
Disisi lain, aspek alam sering juga terabaikan, padahal secara tidak
langsung alam adalah Ibu kehidupan dari krama desa prakraman yang senantiasa
harus tetap dijaga dan dilestarikan. Untuk itu, sangat penting pemahaman yang
harus dimiliki oleh krama desa pekraman untuk menyelaraskan hubungan dengan
alam. Beranjak dari berbagai permasalahan yang hadir dalam kehidupan krama desa
pekraman tersebut, maka dipandang perlu adanya solusi praktis yang dapat
memberikan pemahan mendalam terhadap krama desa pekraman khususnya pemahan
tentang ajaran untuk menyelaraskan hubungan krama desa dengan berbagai aspek
kehidupan yaitu melalui kegiatan Dharma Wecana. Dan Tema yang disung sesuai
dengan permasalahan yang ada “Melalui
Dharma Wecana Kita Tingkatkan Pemahaman Tri Hita Karana, Untuk Mewujudkan Desa
Pekraman yang Santi Dan Jagaditha. Dengan harapan masalah klasik yang
sering terjadi di lingkungan keseharian krama desa adat dapat terpecahkan.
A.
TUJUAN
Adapun Tujuan dari
pelaksanakan kegiatan dharma wecana ini adalah sebagai berikut :
1.
Dharma Wacana bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan untuk penghayatan dan pengamalan kedalam rohani umat
serta mutu bhaktinya kepada Agama, masyarakat, bangsa dan negara dalam rangka
peningkatan dharma agama dan dharma negara.
2.
Memberikan
pemahan yang mendalam tentang ajaran agama Hindu khususnya implementasi konsep
Tri Hita Karana guna mewujudnya kehidupan yang santi dan jagaditha dalam
keseharian bermasyarakat di desa pekraman.
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
a.
Waktu : 23 Januari 2016
b.
Tempat : Balai Banjar Desa Adat
Wana Santhi Desa Kali Deras, Kec. Mesuji
bagus sekali
BalasHapus